20 June 2009

Kamus Da'i

Hadits : Tuntunan dan tradisi yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sabda, sikap, perbuatan dan persetujuan beliau; sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam baik berupa perkataan, perbuatan, sikap atau persetujuan.

Hasan : Satu tingkatan (derajat) hadits di bawah shahih. Sebuah hadits digolongkan ke dalam tingkatan (derajat) hasan apabila daya hafal atau kecermatan dan ketelitian orang yang meriwayatkannya (perawi) masih kurang. Akan tetapi apabila terdapat banyak atau ada berbagai jalan dalam meriwayatkan hadits tersebut maka hadits tersebut meningkat menjadi shahih.

'Azza wa Jalla : Mahamulia dan Mahaagung.

Ta'ala : Mahatinggi.

Ta'awwudz: Meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan "A'udzubillah min ..." (aku berlindung kepada Allah dari ...).

Tahmid: Memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengucapkan "Alhamdulillah" (segala puji hanya milik Allah).

Tahrif : Menyelewengkan suatu nash dari al-Qur'an atau Hadits dengan mengubah lafazhnya atau membelokkan maknanya dari makna yang sebenarnya (memberikan tafsiran yang menyimpang dari makna sebenarnya yang dikandung oleh nash tersebut).

Takyif : Mempertanyakan bagaimana sifat Allah itu; atau menentukan bahwa hakikat sifat Allah itu begini atau begitu.

Tamtsil : Menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhlukNya.

Tiwalah : Guna-guna, sesuatu yang dibuat supaya seorang suami mencintai istrinya atau sebaliknya.

Risywah : Sogokan, uang semir atau pelicin.

'Ain : Pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang melalui matanya; kena mata.


Baca Selengkapnya......

Lafadz Takbir satu kali dalam iqomah gimana ?

Tanya :
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Banyak dari saudara kita yg melafadzkan takbir pada iqomah hanya sekali saja.... Bagaimana yg benar dan ana minta dalil-dalilnya bahwa pengucapan lafadz takbir pada iqomah adalah sebanyak 2 kali. (hamba Allah, bumi Allah).
Jawab :
Wa 'alaykum salam warahmatullahi wabarakaatuh, bahwa ucapan Takbir : Allahu Akbar Allahu Akbar = 1 kalimat. Maka ketika azan, takbir dibaca : Allahu Akbar Allahu Akbar...Allahu Akbar Allahu Akbar = 2 kalimat. lalu AsyHadu An laa ilaaha illallah....AsyHadu An laa ilaaha illallah = 2 kalimat itu menunjukkan bahwa azan itu genap (diucapkan 2x).

Dan iqomah diucapkan ganjil (1x) yaitu Allahu Akbar Allahu Akbar = 1 kalimat Asyhadu An laa ilaaha illallah = 1 kalimat.
Dari hadist riwayat Bukhari-Muslim ada perintah mengganjilkan iqomat sedangkan hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi tsb lafadz takbirnya 2 kali. Kita tahu lafadz Azan untuk takbir adalah sbb:
Allohu Akbar Allohu Akbar (2x) AsyHadu An laa ilaaha illallah 2x .... dst. Nah jika lafadz azan ini diganjilkan maka menjadi seperti ini Allohu Akbar Allohu Akbar 1x, AsyHadu An laa ilaaha illallah 1x .... dst Jadilah lafadz iqamat.
Maka kita akan tahu bahwa dua hadist itu tidak bertentangan. Seperti fatwanya Syaikh Al Bani, tidak mungkin ada dua dalil shohih yang bertentangan. Hanya saja kita yang belum mengetahui hakikat dibaliknya.
Sebagai tambahan juga Akhi fiilah, dalam Hadits Bukhari dan Muslim yang memerintahkan Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqomat adalah hadits mujmal (global) yang masih memerlukan penjelasan rinci.
Kemudian telah datang hadits shahih dari Abdullah bin Zaid yang diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi, dll yang dengan tegas menyebutkan lafaz iqomat:
Allohu Akbar Allohu Akbar
AsyHadu An laa ilaaha illallah
.......
Allohu Akbar Allohu Akbar
Laa ilaaha illallah
Lengkapnya silahkan lihat Kitab al-Masaail jilid 6 (karya Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat dalam Masalah Bid'ahnya Takbir Satu Kali untuk Iqomat).

(2) Hukum mengingat Allah dengan lagu, bolehkah ?
Tanya :
Assalamu alaikum ustadz, ana bermaksud menanyakan tentang "hukum mengingat Allah melalui lagu" ana sering mendengarkan lagu Islam (biasanya lagu Opick) dan dari mendengarkannya itu ana sangat menikmatinya hingga tak jarang ana menangis karena mengingat Allah, apa itu salah ustadz ? Jazakallah atas jawabannya.
Jawab :
Dalam Firman Allah, Qs. Luqman ayat 6 disebutkan didalam ayat ada kata "Lahwal hadist". Para Ulama telah bersepakat bahwa, tafsiran "lahwal Hadist" adalah Al Ghina', dalam terjemahan indonesianya adalah Lagu. Ibnu Mas'ud berkata, "Jika lagu tadi diramaikan dengan alat alat musik, maka status hukum yang tadinya haram menjadi sangat haram". (majmu'ul fatama, syaikh bin Bazz II/hal.423).
Dzikrullah adalah mengingat Allah dengan memuji kepada-Nya. Baik dengan Nama Nama dan Sifat Sifat-Nya. Tentunya baromater dalam sebuah amal ibadah harus didasarkan pada ikhlas karena Allah dan "apakah amalan tadi dicontohkan oleh Rosulullah ?". apakah mengingat Allah melalui lagu itu merupakan suri tauladan Rosulullah ?, jika tidak kenapa kita tidak berani menolak!
Jika lagu itu menjadikan kita tambah menangis dihadapan Allah, maka perlu diwaspadai, yang sejatinya lagu itu adalah menjadikan kerasnya hati hamba. Inilah perkara hati pada diri seseorang, karena hati ini yang dapat diajak bicara atau berbisik-bisik, bisikan ini intinya ada 4, yaitu: bisikan hati, dari Alloh, bisikan hati sesuai tabiat manusia, bisikan hati dari malaikat, dan bisikan hati dari syaithon.
Manusia ditipu oleh syaithon lewat kerakusan dan keburuk prasangkanya. Ini agar dilawan dengan keyakinan yang mantap pada janji Alloh dan bersikap qana'ah.
Digoda lewat khayalan/lamunannya, maka kita lawan dengan Dzikrulloh dan ingat maut. Dijerumuskan lewat lagak santai dan kelezatan , keni'matan, maka dlawan dengan menyadari ni'mat itu tidak kekal, akan lenyap dan hisab dihari kiamat kelak adalah berat.
Ditipu dengan rasa bangga (ujub) atas keberhasilan usaha/amal, maka harus dilawan dengan mengingat karuniaNya dan takut akibatnya. Ditipu dengan sifat Hasud/dengki, maka dilawan dengan sikap yakin akan keadilan Alloh dalam membagi rejeki pada makhlukNya. Ditipu oleh sifat Riya', lawanlah dengan sifat ikhlas.
Inti utama dari menghindar terhadap tipu daya syaithon adalah Taubat, Dzikrulloh sebagaimana Rosulullah ajarkan, dan selalu menggantungkan diri pada kekuatan Alloh dengan menjaga ketaatan kita pada Allah, Insyaaloh Alloh SWT akan selalu menjaga kita.

(3) Musafir, Sholat Jum'at dan Qoshor.
Tanya :
Asalamu alaikum ikhwah ! Mau Tanya niih, kami dalam perjalanan wisata, kebetulan jarang ditemui masjid, bagaimana sholat jum'atnya, apakah boleh dijamak qashor pada sholat ashar?

Jawab :
Wa’alaikumussalam Adapun Sholat jum’at diwajibkan pada orang yang diwajibkan sholat berjamaah dalam kondisi berada dikota atau perkampungan yang ada masjidnya.
Syeikh Abdurahman as-Sa’di menyatakan,” Semua yang diwajibkan sholat berjamaah diwajibkan sholat jum’at apabila tinggal menetap di satu daerah. Diantara syaratnya adalah dikerjakan pada waktunya dan di daerah (perkampungan) serta didahulukan dengan dua khutbah.” (Manhaj as-Salikin).
Dengan demikian orang yang safar seperti keadaan yang saudara sampaikan tidak diwajibkan sholat jum’at karena masuk dalam keringanan yang diberikan syari’at.
Oleh karena itu, imam Ibnu Qudaamah menyatakan: “Sesungguhnya Rasululloh dahulu bepergian dan tidak sholat jum’at dalam safarnya. Beliau dulu dalam haji wada’ mendapatkan hari Arafah adalah hari jum’at, lalu beliau sholat zhuhur dan Ashar dengan di jama’ (dikumpulkan dalam satu waktu) dan tidak sholat jum’at.”(al-Mughni).
Namun bila Musafir kemudian menghadiri sholat jum’at maka sholatnya sah dan tidak usah sholat zhuhur lagi.
Perlu diketahui juga, tdak adanya keterangan shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau melaksanakan shalat Jum'at saat dalam perjalanan, bahkan riwayat menyebutkan bahwa beliau menjama' (mengumpulkan) dua shalat –dhuhur dan ashar- saat di Arafah dan itu terjadi pada hari Jum'at. Ibnul Mundzir Rahimahullah berkata : "Keterangan yang dapat dijadikan dalil gugurnya kewajiban shalat Jum'at bagi musafir yaitu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam beberapa kali perjalanan-perjalanan beliau -sudah tentu- pernah ada yang bertetapan dengan hari Jum'at. Tetapi tidak ada keterangan yang sampai pada kami bahwa beliau melaksanakan shalat Jum'at sementara beliau dalam perjalanan. Bahkan keterangan yang pasti menunjukkan bahwa beliau melaksnakan shalat dhuhur di Padang Arafah pada saat hari Jum'at. Tindakan ini merupakan bahwa tidak ada shalat Jum'at bagi seorang musafir" [4/20]
Oleh karena itu ada keterangan-keterangan dari Shahabat yang menguatkannya.Dari Hassan Al-Bashri diriwayatkan bahwa Anas bin Malik menetap di Naisabur selama satu tahun -atau dua tahun- di selalu shalat dua raka'at lalu salam dan dia tidak melaksanakan shalat jum'at (Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah [1/442], Ibnul Munzdir [4/20] dengan sanad yang shahih).
Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu berkata "Tidak ada shalat Jum'at bagi Musafir"
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah [1/442], Ibnul Munzdir [4/19] dan Al-baihaqi dalam Al-Kubra [3/184] dengan sanad yang shahih.
[Disalin dari buku Hadyu Nabi Fi Yaumil Jum'ati Wal Yaltihaa Min Shahihil Sunnati, Edisi Indonesia Petunjuk Nabi Tentang Amalan Pada Malam dan Siang
Hari Jum'at, Penulis Umar Abdul Mun'im Salim, Penerjemah Abu Okasha, Penerbit Pustaka Azzam].
Kesimpulan :
Bahwa sholat jum'at itu adalah kewajiban atas orang yang mukim, sedangkan musafir hendaklah mengambil rukhshoh yang Allah berikan tadi, karena rukhshoh adalah shodaqohnya Allah kepada hamba. Untuk itu, seorang musafir mengganti sholat jum'atnya dengan sholat dhuhur. Adapun bila ia ingin mengqoshornya diwaktu sholat Ashar (sholat dhuhur-ashar) maka diperbolehkan, selama yang diqoshor bukan sholat sholat jum'at dengan sholat Ashar.


Baca Selengkapnya......

MUJAHIDIN SOMALIA HAMPIR MENJATUHKAN PEMERINTAHAN MUNAFIK SOMALIA

14 Mei 2009, 09:53 AM

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Mujahidin Somalia hampir menjatuhkan kekuatan pemerintah Somalia, mereka kini telah dekat dengan kediaman Presiden Somalia, Sharif Ahmed yang berada di bawah perlindungan tentara Uni Afrika.

Mujahidin dilaporkan meningkatkan kekuatannya dan terlihat dalam pertempuran-pertempuran terakhir melawan tentara pro-pemerintah.

Tentara-tentara Uni Afrika hingga gini masih bercokol di Somalia dan mengambil posisi di sekitar istana kepresidenan untuk memberikan perlindungan terhadap Sharif Ahmed.

Beberapa mortir mendarat di dekat kediaman presiden dan menewaskan beberapa tentara yang berjaga-jaga di sana.


Bagaimanapun, duta khusus Uni Afrika, Nicolas Bwakira, mengklaim AMISOM (African Union Mission in Somalia) akan mempertahankan pemerintahan sampai titik darah terakhir, dan ia menyangkal pemberitaan yang mengatakan tentara Uni Afrika berencana menarik mundur pasukannya dari Somalia.

"Kami memiliki cukup kekuatan dan kemampuan untuk memberikan perlindungan terhadap pemerintah. Tentara kami telah ditempatkan di sekitar kediaman presiden dan mereka telah siap untuk bertahan jika mendapat serangan," klaim Bwakira.

Ia mengatakan hal tersebut seperti ingin menyembunyikan bahwa mujahidin Al-Shabaab telah berada di dekat istana kepresidenan dan menguasai beberapa distrik penting di Somalia. Tembakan mortir ke dekat istana kepresidenan sebagai bukti keberadaan mereka. Sebentar lagi mujahidin akan mengambilalih kekuasaan dari pemerintahan munafik Somalia yang mendukung demokrasi ketimbang hukum Islam untuk mengatur negara.

Sumber Somalia juga melaporkan bahwa tentara-tentara pro-pemerintah telah meninggalkan gedung-gedung pemerintahan setelah dikalahkan oleh mujahidin. (haninmazaya/ptv/arrahmah.com)

SEPATU PAUS DI MASJID TIMBULKAN KONTROVERSI

Kontroversi seputar sepatu Paus Benediktus di masjid di Amman, menimbulkan reaksi dari seorang jurubicara Vatikan yang menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah dimaksudkan untuk membuat masalah.

Kontroversi mencuat ketika Paus tetap menggunakan sepatunya selama kunjungannya ke Jordan untuk bertemu pemimpin Muslim di negara tersebut.

Namun, juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan bahwa Paus tidak bermaksud melecehkan Islam ketika ia tengah memasuki Masjid Al Hussein dengan sepatu.

"Benediktus tadinya sudah siap melepaskan sepatunya, tetapi para pengawalnya menghamparkan karpet khusus dan memintanya tidak melepas sepatunya," ujar Lombardi.

Kontroversi demikian justru terjadi ketika Paus ingin menghilangkan jarak dengan warga Muslim dunia selama safarinya ke negara-negara Timur Tengah. [Atj/ptv /www.hidayatullah.com]

GAME ONLINE LECEHKAN AGAMA

Alislamu.com - Kelompok Islam yang berpengaruh di Mesir mengecam sebuah permainan game online yang menggambarkan figur dari keyakinan para pemeluk agama saling berkelahi satu sama lain antara Muslim dan Nasrani, dan kelompok tersebut berhasil menuntut supaya game online tersebut di offline kan.

Dalam permainan game 'Faith Fighter', karakter Yesus, Nabi Muhammad, Budha, Tuhan dan Dewa Hindu Ganesha saling berkelahi satu sama lain dengan latar belakang gedung yang terbakar.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi dan merepresentasikan negara-negera Muslim sedunia mengatakan bahwa game online yang melecahkan umat beragama tersebut harus segera di hapuskan dari internet. "Game online tersebut melecehkan dan menghina umat Muslim maupun Nasrani juga umat beragama lain..game tersebut tidak lain hanyalah berupa hasutan terhadap umat beragama," kata OKI dalam suatu pernyataannya.

Perancang game tersebut, Molleindustria, mengatakan bahwa game tersebut telah dimainkan secara online lebih dari setahun dan sudah dimainkan jutaan kali, terjadi salah pengertian terhadap game ini, namun sudah di hapus. "Game ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah game untuk melawan ketidak toleran dan sindiran terhadap islamopobia dari kartun nabi Muhammad denmark," kata Molleindustria dalam sebuah pesan emailnya. "Jadi, jika sebuah lembaga terhormat tidak mengerti sebuah ironi dan pesan yang akan kami sampaikan, maka kami telah gagal."

Meskipun game online tersebut sudah dimainkan beberapa waktu, OKI telah merespon sebuah artikel yang di publikasikan di media online Inggris dan menyatakan permainan tersebut telah menyinggung perasaan umat beragama. (erm/fani)


PERTEMUAN SEGITIGA AS AFGHANISTAN DAN PAKISTAN

Presiden Pakistan, Asef Ali Zardari, yang berada di Washington guna menghadiri pertemuan tiga arah pemimpin Amerika Serikat, Afghanistan, dan Pakistan, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengharapkan dukungan lebih besar dari AS kepada pemerintah Pakistan. Zardari menekankan bahwa terorisme adalah kendala global dan Afghanistan serta Pakistan adalah korban dari fenomena tersebut. Oleh karena itu menurutnya masyarakat dunia juga harus ikut bertindak secara fundamental dalam mengatasi dan menanggulangi masalah ini. Hanya melalui cara ini stabilitas, keamanan, dan ketenteraman regional dan global dapat terwujud.
Di lain pihak, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, juga mengharapkan hal sama yang dikemukakan oleh Zardari. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Afghanistan dan Pakistan memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan mekanisme AS dalam menghadapi kelompok radikal dan terorisme.

Washington memutuskan untuk menambah jumlah pasukannya di Afghanistan dan meningkatkan serangannya ke wilayah adat di Pakistan. Sementara pemerintah Kabul dan Islamabad menilai strategi AS itu telah terbukti gagal. Sebab itu, Afghanistan dan Pakistan mengharapkan penyelarasan pandangan dan kinerja dalam menghadapi terorisme.

Pakistan menyetujui mekanisme ekonomi dan penandatanganan kesepakatan damai dengan kelompok-kelompok bersenjata. Tidak hanya itu, pemerintah Pakistan juga menekankan bahwa salah satu faktor yang menyulut gejolak adalah buruknya kondisi ekonomi, tidak tersedianya lapangan kerja, dan berbagai masalah hidup yang dihadapi para pemuda. Meski dalam beberapa waktu lalu diselenggarakan konferensi bantuan untuk Pakistan di Tokyo, namun disebutkan bahwa hingga kini bantuan tersebut belum sampai ke tangan Pakistan.

Di sisi lain, pemerintah Afghanistan juga menghadapi kondisi yang tidak lebih baik dari Pakistan. Serangan terbaru militer AS ke berbagai wilayah Afghanistan telah menewaskan lebih dari 100 warga. Afghanistan mendesak AS untuk lebih bekerjasama pemerintah Kabul.

Serangan masif itu terjadi di saat Karzai tengah berada di Washington untuk berunding dengan sejawatnya dari AS dan Pakistan. Meski Karzai menyatakan akan menyampaikan kritikan masyarakat Afghanistan, namun pada hakikatnya warga Afghanistan menghendaki penarikan mundur seluruh pasukan asing dari negeri mereka.

Namun tuntutan tersebut tidak digubris oleh AS dengan menyatakan akan menambah jumlah pasukannya di Afghanistan. Dari transformasi yang terjadi di kawasan dapat disimpulkan bahwa AS menuntut Afghanistan dan Pakistan untuk menyesuaikan dengan strategi Washington. Padahal selama ini terbukti bahwa seluruh langkah dan strategi AS tidak menghasilkan apapun kecuali memburuknya krisis.?(Irb/sbl)

Baca Selengkapnya......

ISTIKHOROH

SARANA TERBAIK UNTUK MENDAPATKAN PETUNJUK YANG TERBAIK
Cara Solat Istikharoh
Solat Istikhoroh dilakukan seperti solat sunnah yang lain iaitu sebanyak dua rakaat, sama ada siang atau malam hari (selama sedang memerlukan petunjuk), dalam setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan surah apa saja yang sudah dihafal, lalu mengangkat tangan sambil berdoa dengan doa istikhoroh yang diajarkan oleh Nabi seperti yang telah disebutkan/dibentangkan di atas (dalam hadist Bukhori dari jalan Jabir Bin Abdulloh). (Asal perkataan ini oleh Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawwi’ah, 11/421)


Adakah Dalam Solat Istikhoroh Ada Bacaan Khusus/Tertentu?
Imam Nawawi mengatakan: “Disunnahkan pada raka’at pertama setelah al-Fatihah membaca surat al-Kafirun dan raka’at ke dua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlash” (al-Majmu’ Syarh al- Muhadzdzab 2/377), hal ini didasari oleh maksud orang yang beristikhoroh supaya mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah, sehingga yang patut dibaca adalah dua surat tersebut.
Sedangkan al-Hafiz al-’Iraqi mengatakan (Perkataan ini dinukil dari Tuhfatul Ahwadzi 2/484): “Aku tidak menjumpai satu hadist pun tentang penentuan bacaan surah-surah khusus dalam solat Istikhoroh.”
keterangan di atas jelaslah bahwasanya pendapat yang lebih kuat adalah tidak adanya ketentuan surah-surah yang dibaca ketika solat Istikhoroh, lantaran tidak ada keterangan dari Rasulullah akan hal itu, dan mereka yang mensunnahkan surah-surah tertentu tidak mendatangkan dalil al-Qur’an dan Sunnah, sehingga kita katakan disunnahkan setelah membaca al-Fatihah di masing-masing raka’at untuk membaca surah apa saja dari al-Qur’an yang telah dihafal.
Berkata Ibnu Bazz (Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawzvi’ah 11/421): “Hendaknya (orang yang solat Istikhoroh) membaca al-Fatihah di setiap raka’at dan membaca surah apa saja yang mudah.”
Bilakah Doa Istikhoroh Dibacakan?
Doa Istikhoroh boleh dibaca sama ada sebelum salam atau selepas salam selepas solat dua roka’at. (Sebagaimana fatwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawanya 12/105)
a. Sebelum salam
Adapun dibolehkan membaca do’a istikhoroh sebelum salam ini berdasarkan:
1. Kebanyakan doa Nabi dalam sholat dilakukan sebelum salam (setelah tasyahud akhir), seperti yang dijelaskan oleh Abu Hurairoh, beliau berkata: “Nabi bersabda: Apabila kalian selesai dari tasyahud yang terakhir, hendaklah berdo’a meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara, iaitu : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, dan azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal. (Hadist Riwayat Bukhari 1377, dan Muslim 588)
2. Demikian juga Rasulullah mengajari Abu Bakar tatkala beliau minta diajarkan do’a yang boleh dibaca dalam solatnya, lalu Nabi memerintahkan beliau untuk membaca : Ya Allah sesungguhnya aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari-Mu, dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Hadist Riwayat Bukhari 834 dan Muslim 3/7/27)
3. Dalam Hadis Jabir bin Abdullah, Rasulullah tidak menentukan tempat dibacanya doa istikharah apakah harus dibaca sebelum salam atau setelah salam.
b. Sesudah salam
Sedangkan dibolehkan doa Istikhoroh dibaca sesudah salam berdasarkan zahir hadist yang menunjukkan doa tersebut dibaca sesudah salam, sebagaimana Nabi bersabda (yang ertinya): “Apabila di antara kalian berkeinginan/bermaksud terhadap suatu perkara, hendaklah solat sunnah dua rakaat bukan termasuk wajib, kemudian berdo’a...”
Berkata Ibnu Baz: “Sholat Istikhoroh hukumnya sunnah, dan do’a istikhoroh tempatnya setelah salam sebagaimana (zahir) hadist yang telah datang dari Rasulullah” (Majmu’ Fatawa wa Maqolat Mutanawwi’ah 11/421422). (Demikian juga difatwakan oleh Lajnah Da’imah dalam Fatwa no. 10666)
Apa Yang Dilakukan Setelah Solat Istikhoroh Dan Bermusyawarah?
Imam Nawawi r.h. berkata (Perkataan Imam Nawawi (dinukil secara bebas) ini dinukil oleh Imam Syaukani dalam Nailul Author 2/298): “Setelah seseorang melakukan solat Istikhoroh, sebaiknya dia menjalani apa yang dia rasakan lapang dadanya terhadap perkara tersebut baik meneruskan maksudnya atau meninggalkannya.”
Kemudian beliau melanjutkan perkataannya:“Bagi orang yang hendak beristikhoroh hendaklah ia menghilangkan kecondongan hatinya terhadap suatu perkara sebelum melakukan solat dan doa Istikhoroh, dan tidak selayaknya bersandar kepada adanya kecondongan hati sebelum istikhoroh, kerana apabila ada kecondongan hati sebelum istikhoroh, lalu dia melakukan istikhoroh, bererti dia tidak beristikhoroh, kerana istikhoroh dilakukan ketika bimbang dan meminta dipilihkan yang terbaik dari Allah untuknya.”
Boleh Mengulang Solat Istikhoroh Dalam Satu Perkara
Ibnu Utsaimin berkata (Dinukil secara bebas dari Syarh Riyadhus Sholihin oleh Ibnu Utsaimin 2/515): “Setelah melakukan solat dan do’a istikhoroh, apabila merasa lapang dadanya terhadap suatu perkara baik meneruskan atau meninggalkan, maka inilah yang diharapkan, tetapi apabila tetap bimbang dan tidak merasa lapang dadanya, maka dia boleh mengulangi solat dan doa Istikhorohnya kedua kali, ketiga kalinya, dan seterusnya, hal ini lantaran orang yang beristikhoroh adalah orang yang meminta petunjuk kepada Allah akan kebaikan yang akan dia lakukan sehingga apabila tidak jelas baginya kebaikannya atau tetap ragu maka dia boleh beristikhoroh berulang kali.”
Adakah Tanda-Tanda Dikabulkannya Permintaan?
Sebahagian orang berkata: “Setelah melakukan solat dan doa Istikhoroh, maka akan datang petunjuk dalam mimpinya, maka diambil pilihan sebagaimana mimpinya,” oleh kerana itu ada sebagian orang berwudhu’, lalu melakukan solat dan doa istikhoroh, kemudian terus tidur (mengharap petunjuk datang melalui mimpi), bahkan sebahagian mereka menyengaja memakai pakaian berwarna putih (supaya bermimpi baik), semua ini hanyalah prasangka manusia (yang tidak ada dasarnya). (Lihat Bahjah an-Nadzirin Syarh Riyadhus Sholihin oleh Syaikh Salim bin led al-Hilali 2/44)
Kesimpulan
• Rasa bimbang, ragu, dan ketidak-tahuan baik dan buruknya suatu perkara adalah hal yang wajar, kerana semua itu termasuk tabiat dan keterbatasan manusia.
• Solat Istikhoroh adalab solat yang dilakukan untuk minta petunjuk kepada Allah kebaikan perkara yang sedang dihadapi.
• Para ulama bersepakat (ijma’) bahawa solat Istikhoroh hukumnya sunnah.
• Solat Istikhoroh disunnahkan bagi segenap perkara baik besar atau kecil, selama seseorang bimbang atau ragu ataupun tidak mengetahui maslahatnya di masa akan datang/terkemudian.
• Apabila sudah terdapat kecondongan hati atau mengetahui tentang baiknya perkara (dari awal lagi), maka tidak disunnahkan beristikhoroh, ini kerana solat Istikhoroh itu dilakukan adalah bagi tujuan meminta petunjuk, dan Allah memerintahkan hambanya yang telah melaksanakannya supaya bertawakal kepada Allah.
• Istikhoroh disunnahkan dalam perkara-perkara yang asalnya mubah, adapun perkara wajib dan sunnah, maka tidak disunnahkan istikhoroh, ini kerana kebaikannya sudah jelas adanya, sebagaimana perkara haram dan makruh tidak disunnahkan istikhoroh kerana keburukannya sudah jelas adanya.
• Tidak terdapat dalil yang sah tentang pengkhususan bacaan surah-surah al-Qur’an dalam solat Istikhoroh.
• Doa Istikhoroh boleh dibaca dalam solat (sebelum salam) atau di luar solat (sesudah salam)
• Dibolehkan mengulangi solat Istikhoroh dalam satu perkara apabila diperlukan.
• Ketenangan hati dan kelapangan dada kepada suatu perkara setelah melakukan solat istikhoroh adalah tanda petunjuk dari Allah, dan tidak terdapat dalil yang sah tentang keharusan melihat mimpi setelah beristikhoroh.
Demikianlah yang dapat dibentangkan dari beberapa penjelasan/keterangan para ulama tentang solat Istikhoroh, mudah-mudahan kita mendapat petunjuk dari Allah sehingga kita dapat melangkah sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya dan mendapatkan yang terbaik dan sisi-Nya dengan jalan taat dan istiqomah di atas landasan-Nya, amiin. (Hunafa')


Baca Selengkapnya......

RASULULLAH SEBAGAI LIVING MODEL

Salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam adalah karena beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam adalah al-Qur'an yang hidup (the living Qur'an). Artinya, pada diri Rasulullah tercermin semua ajaran al-Qur'an dalam bentuk nyata. Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya. Oleh karena itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan meniru perilaku Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam.
Sekolah atau sistem pendidikan Rasulullah belum mengeluarkan pengakuan kelulusan melalui gelar atau ijazah. Nilai tertinggi murid-murid Rasulullah terletak pada tingkat ketakwaan. Ukuran takwa terletak pada akhlak dan amal sholih yang dilakukan oleh masing-masing sahabat. Dengan demikian, output sistem pendidikan Rasulullah adalah orang yang langsung beramal, berbuat dengan ilmu yang didapat karena Allah bukan karena yang lain.


Dengan sistem pendidikan yang demikian dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para sahabat maka lahirlah generasi yang dikenal sebagai salafussholih yang disebut-sebut sebagai generasi Islam terbaik.

Lembaga-lembaga Pendidikan di Masa Rasulullah SAW
Pada masa Rasulullah dan awal Islam terdapat beberapa lembaga yang menjadi sentra pendidikan. Tentu saja, lembaga-lembaga ini belum seperti lembaga-lembaga pendidikan formal atau seperti lembaga-lembaga pendidikan di Yunani. Namun, lembaga-lembaga ini telah turut serta dalam memajukan pendidikan masyarakat muslim pada waktu itu. Lembaga-lembaga itu antara lain sebagaimana berikut.

a. Dar al-Arqom
Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika Islam mula berkembang di Mekah. Rasulullah menggunakan rumah Arqom bin Abi al-Arqom di al-Safa sebagai tempat pertemuan dan pengajaran dengan para sahabat. Bilangan kaum muslimin yang hadir pada masa awal Islam ini masih sangat kecil, tetapi makin bertambah sehingga menjadi 38 orang yang terdiri daripada golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan hamba sahaya.
Di Dar al-Arqom, Rasulullah mengajar wahyu yang telah diterimanya kepada kaum muslim. Beliau juga membimbing mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.

b. Masjid
Fungsi masjid selain tempat ibadah ialah sebagai tempat penyebaran dakwah dan ilmu Islam. Masjid juga menjadi tempat menyelesaikan masalah individu dan masyarakat, tempat menerima duta-duta asing, tempat pertemuan pemimpin- pemimpin Islam, tempat bersidang, dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam.
Setelah hijrah ke Madinah, pendidikan kaum muslim berpusat di masjid-masjid. Masjid Quba' merupakan masjid yang pertama dijadikan Rasulullah sebagai institusi pendidikan. Di dalam masjid, Rasulullah mengajar dan memberi khutbah dalam bentuk halaqoh di mana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan tanya-jawab berkaitan dengan urusan agama dan kehidupan sehari-hari.
Semakin luas wilayah-wilayah yang ditaklukan Islam, semakin meningkat bilangan masjid yang didirikan. Di antara masjid yang dijadikan pusat penyebaran ilmu dan pengetahuan ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram, Masjid Kufah, Masjid Basrah dan banyak lagi.

c. Suffah
Al-Suffah merupakan ruang atau bangunan yang bersambung dengan masjid. Suffah dapat dilihat sebagai sebuah sekolah karena kegiatan pengajaran dan pembelajaran dilakukan secara teratur dan sistematik. Contohnya Masjid Nabawi yang mempunyai suffah yang digunakan untuk majlis ilmu. Lembaga ini juga menjadi semacam asrama bagi para sahabat yang tidak atau belum mempunyai tempat tinggal permanen. Mereka yang tinggal di suffah ini disebut Ahlus Suffah.

d. Kuttab
Kuttab didirikan oleh bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dan bertujuan memberi pendidikan kepada anak-anak. Namun demikian, lembaga pendidikan tersebut tidak mendapat perhatian dari masyarakat Arab, terbukti karena sebelum kedatangan Islam, hanya 17 orang Quraisy yang tahu membaca dan menulis. Mengajar keterampilan membaca dan menulis dilakukan oleh guru-guru yang mengajar secara sukarela. Rasulullah juga pernah memerintahkan tawanan Perang Badar yang mampu baca-tulis untuk mengajar 10 orang anak-anak muslim sebagai syarat membebaskan diri dari tawanan.

(Dikutip dari buku Muhammad The Super Leader, Super Manager. Dr. Muhammad Syafi'i Antonio, M.Ec)


Baca Selengkapnya......

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM

Definisi Pendidikan Islam
Pendidikan Islam atau al-Tarbiyah al-Islamiyah dalam perspektif agama Islam mempunyai 3 definisi atau sudut pandang yang saling berkait satu sama lain. Ketiga definisi adalah definisi secara bahasa/etimologi, definisi qur'aniy dan definisi secara istilah/terminology :
a. Secara Etimologi
Kata al-Tarbiyah mencakup beberapa istilah yang bersifat kebahasaan, istilah-istilah tersebut menunjukkan adanya konsekuensi untuk mengaplikasikan kegiatan tertentu bagi tiap istilah yang berkaitan dengan tarbiyah/pendidikan. Istilah-istilah kebahasaan yang mengandung arti tarbiyah yaitu;



1. Al-ishlah, yang berarti mengatur sesuatu sehingga menjadi semakin membaik.
2. Al-Nama' wa al-Ziyadah, yaitu berkembang dan bertambah sesuai dengan firman Allah dalam surat al-Hajj ayat 5 yang artinya:
3. "Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".
4. Nasya'a wa Tara'ra'a, yaitu tumbuh berkembang.
5. Ta'lim, yaitu mengajarkan kepada yang lainnya.
Beberapa pengertian bahasa di atas bila disimpulkan maka tarbiyah itu berkutat seputar perbaikan, menjalankan pendidikan, menjaga dan mengembangkannya.
b. Menurut Qur'an
Qur'an adalah kitab suci yang banyak sekali menganjurkan manusia untuk senantiasa maju dan berkembang. Pada wahyu yang diturunkan dari Qur'an berisi ajakan kepadanya untuk senantiasa membaca. Membaca apa saja, membaca dengan nama Allah. Allah berfirman dalam surat al-'Alaq ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmu muliakanlah. Dialah yang menajarkan manusia qolam. Dialah yang mengajari manusia apa-apa yang tidak diketahui".
Qur'an banyak sekali menyebutkan kata "tarbiyah" dan tasrifnya dengan arti dan makna yang bervariasi sesuai dengan konteks yang ada. Diantara makna kata tarbiyah yang disebutkan dalam al-Qur'an adalah:
1. Al-Hikmah, al-'Ilmu dan al-Ta'lim, yaitu yang berarti kebijaksanaan dan keseimbangan, ilmu pengetahuan dan pengajaran. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam ali imron ayat 79:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ (79)
"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya".
Sahabat Ibnu Abbas seperti yang dikutib Imam Ibnu Katsir menafsirkan bahwa kata rabbaniyyin itu artinya seorang yang bijaksana, mempunyai ilmu pengetahuan dan bersifat santun. Imam Zamahsyari menambahkan bahwa arti kata rabbaniy adalah orang yang mengerti('Alim) dan paham(Faqih), dia juga sangat berpegang kepada agama Allah dan senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai agama Allah dalam kehidupan sehari-hari. Rabbaniy juga berarti orang yang mengajarkan kepada orang lain nilai-nilai kebaikan dari hal-hal yang mereka pelajari dan dari hal-hal yang mereka ajarkan.
2. Al-Ri'ayah, yaitu berarti memelihara dan membantu. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Israa':24:
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil"(Al-Isra': 24).
Baidhawiy dalam kitab tafsirnya menjelaskana bahwa kata rabbayaniy mengandung arti menyayangi dan memelihara. Ayat ini berisi perintah kepada manusia untuk menghormati dan memulyakan kedua orangtuanya karena, mereka berdua telah menyayangi dan memelihara mereka di saat manusia masih kecil yang semua keperluanya bergantung kepada kedua orangtuanya.
"Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu"
Ayat di atas adalah dialog antara Fir'aun dan Musa. Fir'aun mengungkapkan kepada Musa semua jasa-jasa yang pernah diberikan kepada Musa. al-Raaziy menjelaskan bahwa tafsir ayat ini adalah: Berkata Fir'aun kepada Musa: " Hai Musa bukankah aku yang telah membantu kamu dan memelihara kamu di rumahku, aku juga yang memberi keperluan kepada kamu dalam jangka waktu yang sangat lama". Maka kata "nurobbiy" dalam ayat ini mengandung arti al-Ri'ayah dan al-'Inayah yang berarti memelihara dan menolong.
c. Secara Terminologi
Berkaitan dengan makna tarbiyah dalam terminologi Islam Imam Baidhowi menjelaskan bahwa tarbiyah adalah:
تبليغ الشئ إلى كماله شيئا فشيئا
Yakni menyampaikan suatu materi kepada orang lain secara menyeluruh dengan cara setahap demi setahap. Sedangkan Imam al-Ashfahaniy dalam mendefinisikan makna tarbiyah adalah:
إنشاء الشيئ حالا فحالا إلى حد التمام
Yaitu membentuk sesuatu sedikit demi sedikit untuk tujuan tertentu sampai kepada batas kesempurnaan. Dari dua pernyataan Imam diatas, al-Dakhili menjelaskan pengertian tarbiyah Islamiyah dari sisi istilah adalah:
تنشئة الانسان شيئا فشيئا في جميع جوانبه وفق المنهج الاسلامي ابتغاءا سعادة الدارين
Yaitu membentuk dan mengembangkan potensi manusia sedikit demi sedikit dalam segala aspek sesuai dengan metode dan dasar Islam dalam mencapai kebahagian di dunia dan kebahagian di akherat.
Manusia الانسان)) dalam pengertian pendidikan di atas, adalah manusia secara umum, dan tidak menggunakan الانسان المسلم atau manusia yang beragama Islam, karena pendidikan Islam itu diproyeksikan untuk mendidik seorang muslim atas hal-hal sebagai konsekuensi keislamanya, serta untuk mendidik manusia selain muslim kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersifat rohmatan lil 'alamin dengan nasehat-nasehat kebaikan dan pendidikan keislaman.
Kata شيئا فشيئا)) atau yang berarti sedikit demi sedikit, menjadi indikator bahwa pendidikan Islam itu dibangun atas dasar tahapan demi tahapan dengan menyesuaikan tingkat berfikir seorang yang belajar dan menyesuaikan psikologi pembelajar.
Pernyataan (في جميع جوانبه) atau dalam segala aspek, artinya adalah bahwa pendidikan Islam itu memperhatikan segala aspek kemanusian, seperti: aspek keyalinan dan peribadatan, aspek moral, aspek social, aspek profesi dan aspek rasionalitas. Adapun kalimat ابتغاءا سعادة الدارين atau mencapai kebahagian pada dua tempat, adalah pendidikan itu ditujukan untuk mencapai kebahagian di dunia dengan mempelajari materi-materi yang dibutuhkan dalam menghantarkan kebahagian di dunia seperti pendidikan Ekonomi, pendidikan Ketrampilan dan pendidikan Teknlogi Informasi dan Komunikasi. Sedangkan pendidikan dalam mencapai kebahagian di akherat adalah dengan mempelajari materi-materi keagamaan yang menjelaskan hubungan manusia secara vertikal dan horizontal seperti Aqidah, Ibadah dan Muamalah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al-Qashash ayat 77:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan".
Al-Samarqandiy menjelaskan bahwa ayat ini berisi perintah Allah kepada manusia untuk selalu berupaya dan berusaha dengan berbagai amal yang menghantarkan mereka menuju suatu kebahagian abadi yaitu kebahagian di alam akherat yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Upaya mencapai kebahagian di akherat itu dengan cara memperoleh harta yang halal dan dan baik, kemudian harta tersebut di-tasharrufkan-kan dengan cara yang baik pula serta dijalan Allah, baik dengan zakat, infaq ataupun shadaqoh. Adapun hal lain yang tidak boleh dilupakan oleh manusia seperti yang dijelaskan dalam kandungan ayat diatas adalah mencapai bagian kebahagian di dunia dengan mengalokasikan harta yang dicapai oleh seseorang untuk kebutuhan yang bersifat duniawi untuk dirinya dan keluarganya, sehingga dalam konteks ayat ini seseorang dianggap tidak berlaku bijaksana manakala dia menghabiskan semua waktu, tenaga dan hartanya untuk kepentingan akherat, sementara ada tanggungan-tanggungan dunia yang harus dia tunaikan.
Secara terminologi ada beberapa pengertian modern tentang pendidikan Islam berikut ini:
1) Menurut Drs.H.Zuhairini dkk:
“Pendidikan agama Islam adalah usaha untuk membim,bing ke arah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan akhirat”
2) Menurut Departemen Pendidikan Nasional
“Pendidikan agama Islam adalah usaha untk membimbing ke arah pertumbuhan kepribadian peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam menjalankan ajaran agama Islam dari sumber utama kitab suci al Quran dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.” Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Dari pengertian Pendidikan Agama Islam di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha terencana untuk membimbing peserta didik agar menjadi manusia beragama dan menjalankan ajaran agama Islam dari sumber utamanya sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sumber Pendidikan Islam
Pendidikan Islam memuat mater-materi yang terkumpul dalam kurikulum yang bersumber kepada hal-hal sebagai berikut:
a. Al-Qur'an
Al-Qur'an dalam konteks agama Islam secara struktur menempati tempat pertama sebagai sumber hukum dan perundangan. Qur'an dalam materi pendidikan Islam merupakan sumber dan referensi utama. Qur'an secara global berisi ilmu dan pengetahuan yang komprehensif dan holistic. Qur'an berisi ajakan untuk senantiasa berfikir dan mengembangkan potensi akal untuk mengekplorasi pengetahuan alam semesta. Allah berfirman:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka".
b. Sunnah atau Hadits Rasulullah
Sunnah merupakan sumber ilmu kedua setelah qur'an dalam materi pendidikan Islam. Sunnah diartikan oleh para ulama dengan segala hal yang disandarkan kepada nabi baik itu perkataan, perbuatan, ketetapan dan sifat. Sunnah Nabi yang shahih tidak akan bertentangan dengan al-Qur'an.
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)"(Q.S Al-Najm:3-4).
c. Pemikiran dan Manhaj Salafus Shaleh
Salafus Shaleh adalah generasi Islam pertama yang mengikuti sunnah nabi dari generasi sahabat, tabi'in dan tabi'it tabi'in. Manhaj Salafus Shaleh adalah cara atau metodologi yang ditempuh oleh para Salafushaleh dalam memahami agama. Akhlaq, cara ibadah dan pemikiran mereka di ridhai oleh Allah sebagaimana firman Allah dalam surat al-taubah ayat 100:
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar".
Anjuran untuk mengikuti dan menerima pemikiran Salaf Shaleh berdasarkan hadits Rasul:
خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجيء أقوام تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته
"Sebaik-baik manusia adalah pada masaku kemudian masa setelah mereka, kemudian setelah mereka, lalu akan datang kaum-kaum yang kesaksian salah seorang di antara mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya itu adalah kesaksiannya" (Bukhari, 1987:2/938).
Diantara para Salafushaleh, ada yang menjadi pemimpin-pemimpin madzhab seperti Abu Hanifah, Imam Malik, imam Syafi'I dan Imam Ahmad. Mereka juga terdiri dari para mufassir seperti Imam Thabari, Ibnu Katsir, Baghawi dan Qurthubi. Imam-imam hadits dari mereka seperti: Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah dan yang lainnya. Bahkan diantara merke tidak sedikit yang menjadi praktisi dan pengamat ahli dalam bidang pendidikan seperti: Imam Ja'far shadiq(148 H), Khalil al-Farahidiy(175 H), alJahidz(255 H), Ibnu Sahnun (202-256 H), Ibnu sina (370-428 H), Ibnu Hazm (384-456 H), al-Khathib al-Baghdadiy (392-463 H), al-Gazali 450-505 H), Ibnu al-Arabiy (543 H), Ibnu Rusyd al-Hafdz (520-597 H), Muhammad al-Dzahabi (673-748 H), Ibnu Khaldun (732-808 H), Muhammad bin Abdul Wahab (1115-1206 H), Muhammad Abduh (1266-1323 H), Muhammad Rasyid Ridha (1293-1354 H).
d. Pemikiran Umum yang Tidak Bertentangan dengan Al-Qur'an
Selain Qur'an, Sunnah dan Manhaj Salaf Shaleh sebegai referensi materi pendidikan, Islam memberi keluasan kepada kaum muslimin untuk mengekplorasi pemikiran-pemikiran umum dari siapa saja dan dimana saja dengan syarat tidak bertentangan kepada qur'an dan tidak mengajak kaum muslimin untuk menghilangkan keyakinan dan keimanannya kepada Allah. Pemikiran-pemikiran itu baik dari timur maupun barat, klasik maupun modern.
Rasul menganjurkan umatnya untuk senantiasa belajar bahasa dan budaya dari bangsa lain seperti yahudi atau yang lainnya agar bertambah wawasan. Beliau juga menganjurkan umatnya untuk belajar apa saja yang bermanfaat bagi kehidupan dan peradaban manusia.
اطلبوا العلم و لو بالصين فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم
"Tuntutlah ilmu walau sampai ke negri Cina, karena mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim" (Baihaqiy, 1998:2/253).
Semua pemikiran dan ilmu di luar Islam yang secrara normatif dan empiris benar bisa dijadikan sumber dan materi yang bisa dipelajari oleh kaum muslimin, sebagaimana sabda Rasul:
الحكمة ضالة المؤمن حيثما وجدها فهو أحق بها
"Hikamh itu naungan orang beriman di manapun ia mendapatinya, maka ia pula yang berhak terhadapnya" (Ibnu Majah, 2007:2/1395)
Hadits di atas memberi pelajaran untuk senantiasa mengambil faedah dan manfaat dari ilmu, pengetahuan dan pengalaman dari siapa saja dan dimana saja.
Rasul juga bersabda yang berkaitan dengan sebaik-baik orang yang hidup berinterksi dengan masyarkat:
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya" (Bukhari, 1987:4/1919)
Menurut al-Ajmi bahwa sebaik-baik orang dalam konteks hadits ini tidak terbatas pada orang yang belajar qur'an saja, tetapi lebih luas lagi semua ilmu yang bermanfaat dan diajarkan orang lain, maka akan menjadikan pelakunya sebagai sebaik-baik orang, sebab orang yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain, seperti ungkapan sebuah hikmah:

خير الناس أنفعهم للناس
" Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lain"
Para khalifah dari daulah Abbasiah dalam upaya memperluas ilmu pengetahuan mereka banyak belajar dari orang Yunani dan menterjemahkan buku-buku mereka ke dalam bahasa Arab.

Ciri Pendidikan Islam
Pendidikan Islam mempunyai ciri dan karakter yang sebagian ada pada pendidikan di luar Islam dan sebagian menjadi ciri khusus yang tidak dimiliki oleh pendidikan selain Islam. Beberapa ciri pendidikan Islam sebagaimana dijelaskan oleh Nihlawi:
a. Pendidikan Islam bersifat Rabbani. Rabbani secara bahasa berarti bersifat ke-Tuhanan. Pendidikan yang Rabbani artinya pendidikan yang dasar, tujuan dan konsepnya dalam rangka beribadah dan mengagungkan Tuhan dan tidak menyelisihi aturan-Nya.
b. Pendidikan Islam berisi muatan yang sesuai dengan fitrah manusia.
c. Pendidikan Islam mencakup segala aspek kehidupan secara seimbang.
d. Pendidikan Islam berupaya mengoptimalkan segala potensi baik yang dimiliki.
e. Materi pendidikan Islam bersifat Universal.
f. Akhlaq dan Agama merupakan tujuan utama. Hal ini artinya segala yang diajarkan dan diamalkan harus berdasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah serta ijtihad para Ulama.
Wallahu a'lam.
(Miqdad al-Mijeny)


Baca Selengkapnya......

Arabic’s Speech Contest

Pepatah arab mengatakan Man arafa lughata qawmin salima min makrihim (barangsiapa megetahui bahasa suatu kaum maka ia akan terlepas dari tipu daya kaum itu). Sepenggal kata penuh makna yang membikin diri kita waspada terhadap urgensitas bahasa.
Pukul 06.00 pagi, 28 April 2009, untuk yang kesekalian kalinya kontingen Baitussalam mengikuti ajang lomba dalam menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa arabnya. Mereka mulai bergegas untuk mengikuti lomba pidato bahasa Arab antar pelajar SMA/MA se-Jateng di IAIN Walisongo Semarang. Telah hadir disana kontingen - kontingen dari berbagai sekolah se-Jateng, untuk ikut andil dalam menumbuhkembangkan kemampuan bahasa arabnya dalam speech contest.


Start acarapun telah berlalu … Gelar sang juarapun mulai diumumkan, dengan Rasa Syukur Alhamdulillah kepada Allah subhanallahu wata’ala, tropi ke-III diperebutkan atas kontingen Baitussalam dalam speech contest berbahasa arab diwakili akh Muhammad Amrullah (santri kelas XI MA). Selain Tropi dan uang pembinaan, peserta terbaik 1-15 dalam lomba pidato akan diangkat menjadi mahasiswa IAIN Walisongo tanpa tes dan mendapat beasiswa.

Language Carnival, make up us language !
Ada sesuatu yang baru nih, di dalam daftar acara tahunan bagian Bahasa Pondok Pesantren Islam Baitussalam 2009. Acara ini digelar selama satu pekan on May 18 – 25th 09. Kalo sebelumnya agenda tahunan terfoekus pada : Speech contest, pentas seni, class meeting, out door dll. Maka Pasukan El-Be (lembaga Bahasa PPI Baitussalam) atau sering di juluki Qilua ngadain satu acara khusus edisi akhir tahun ajaran untuk pengembangan bahasa santri dengan “Language Carnival”.
Dalam Language Carnival edisi perdana ini, santri - santri dikasih se abrek kegiatan yang asik, seru dan pasti bonafit sekali. Dimulai dengan Grand Opening yang menampilkan E-Learning dipandu langsung oleh Pasukan El-Be, truuuss … berbagai kegiatan mulai digulirkan dalam jadual, sejak kompetisi buat karangan berbahasa Arab dan Inggris, atau yang sering disebut bikieen Insya’, di susul dengan acara rame dan seru berupa Game Zone, competisi conforsation by Arabic and English Language, test Mufradat (kosakata) bahasa arab dan Inggris dan terakhir Closing dengan Islah lughahnya, perbaikan bahasa pasaran dilingkungan pesantren. Eh, kita juga kedatangan Syaikh lho, pas banget dengan acara ini. Jadinya makin lengkap deh acaranya!
Akhirnya, acara yang baru saja lahir dari rahim ide LB ini memang jauh dari sempurna. Tapi sudah cukup membanggakan. N’kita sebagai lajnahnya, ngharap banget akan keexisan acara ini pada tahun tahun berikutnya. Dengan acara ini acara yang lebih seru a’n more creative tentunya. So, make up us languagnys ! (El-Be)
Ujian tahfidz untuk Kaka Niha'I
Niha'i maksudnya kakak – kakak kita yang terakhir, alias mau lulus gitu ! agar nyambung infonya kita kasih difinisi dulu. Salah satu rangkian syarat kelulusan santri kelas akhir kudu menyelesaikan sejumlah ujian. Berbagai kesibukan mereka, dalam rangka mempersiapkannya telah mereka perjuangkan. Sejak Masa KBM yang telah usai, disusul Ujian Nasional dan peketnya (test tulis madrasah, test praktek, ujian test akademik pelajaran kepondokan, test mental dengan Praktek Dakwah Luar atau sering disebut tour PeDe-Elnya,dll). Wah … ! kayak disebuah padepokan, Iya, memang padepokan kok ! padepokan Baitussalam. Letaknya aja diketinggian, masuk ke kampong,mewah lagi, maksudnya mepet sawah !
Diantara ujian itu adalah Imtihan Tahfidz Niha’I yang diadakan Kamis, 2 Mei 2009, dibuka pagi jam 6 di masjid Al Kawari Ponpes Baitussalam. Ini adalah salah satu dari rentetan rukun rukun kegiatan sebelum mereka sayonara dari Baitussalam. Target minimal sih 5 juz, tapi ya memang selalu ada yang nyleneh di dunia. Ada yang setor 4 juz, ada yang 2 juz, tapi juga ada yang 7 juz. Tahun agak menurun dari sebelumnya, sebab sebelumnya ada yang nyampe 16 juz. Tehnik pelaksanaannya simpel, santri bagi menjadi beberapa kelompok dengan menyimak 4 kakak dihai dan dinilai oleh 4 ustadz penguji pada setiap masing masing kelompok. Plus ditempatkan digedung secara terpisah. Alhamdulillah acara berjalan lancar, hanya agak ada yang mengganggu, yaitu banyak yang loyo alias terkapar siang harinya, sebelum sebelumnya juga loyo tapi tahun ini lebih parah. Pasalnya pada hari kamais, hari puasa, pertemuan santri yang puasa senin kamis dan santri yang puasa daud, jadi lengkap sudah. Mudah mudahan kita dijadikan generasi yang menjaga Al Qur'a, walau awalnya baru 5 juz. Amiin.(A3)


Baca Selengkapnya......

DEMAM TYPHOID

Salah satu jenis penyakit yang merupakan endemis (selalu ada dalam komunitas setiap saat) di negara berkembang termasuk Indonesia adalah demam typhoid atau typhus abdominalis. Demam tyhphoid tersebar luas di dunia dan menyerang semua golongan umur, mudah menular dan dapat menimbulkan kejadian luar biasa. Penyakit ini selalu ada di Indonesia berhubungan dengan cepatnya pertumbuhan penduduk, meningkatnya urbanisasi, kebutuhan air bersih yang kurang mencukupi, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih terbatas.

Demam thiypoid adalah penyakit infeksi sistemik akut dengan gejala demam, gangguan pada saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella paratyiphi, penularannya melalui makanan atau minuman. Kuman Salmonella paratyiphi masuk ke tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar oleh bakteri Salmonella paratyiphi dari penderita carrier (pembawa penyakit) yang diekskresikan/dikeluarkan lewat tinja dan air kencing. Masa inkubasi (masuknya kuman sampai tumbuh gejala) kuman ini 3 sampai 21 hari, hal ini sangat bervariasi tergantung dari keganasan/virulensi kuman tersebut dan status pertahanan tubuh manusia. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung, sebagian lagi masuk usus halus dan mencapai jaringan limfoid (getah bening) di plaque peyeri di ileum terminalis (pertemuan usus dua belas jari dengan usus besar). Kuman Salmonella paratyiphi kemudian masuk aliran darah melalui duktus thoracicus. Kuman-kuman Salmonella paratyiphi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella paratyiphi bersarang di plaque peyeri, limpa, hati, dan bagian-bagian lain dari sistem retikuloendotelial. Salmonella paratyiphi akan mengeluarkan endotoksin, yang akan merangsang dikeluarkannya zat-zat radang. Zat-zat radang inilah yang akan berpengaruh secara sistematik, penderita akan mengalami demam, gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare atau obstipasi (sulit buang air besar). Orang yang terinfeksi Salmonella paratyiphi akan mengekskresikan kuman dalam tinja dan urin dalam jangka waktu tertentu. Dikatakan karier jika lebih dari 1 tahun masih mengekskresikan kuman dan ini terjadi sekitar 3 %. Karena normalnya sekitar 3 bulan pasien berhenti mengekskresikan kuman dalam tinja dan urin. Orang yang mengekskresikan lewat tinja lebih banyak dan lebih banyak dan lebih berperan pada penularan daripada orang yang mengekskresikan lewat urin.
Dari anamnese dan pemeriksaan fisik, adanya demam selama 7 hari atau lebih disertai gejala-gejala gangguan pada saluran pencernaan dapat dicurigai sebagai demam typhoid. Diagnosis demam typhoid dibagi menjadi 3 kategori:
1. Tersangka demam typhoid adalah penderita yang datang rawat jalan dengan hasil anamnese (wawancara) terdapat gejala demam, dan gangguan pada saluran pencernaan.
2. Demam typhoid klinik adalah penderita dengan sindroma sebagai berikut: demam (demam hampir selalu menjadi keluhan utama bagi 99% pasien. Sifat dan ciri demam yang naik turun, terus menerus, demam 7 hari atau lebih dan kebanyakan disertai nyeri otot, pegal, tidak nafsu makan, dan lemas), sakit kepala atau pusing terutama di regio frontal, keluhan perut (keluhan perut yang sering adalah mual, nyeri ulu hati, konstipasi (susah buang air besar) dan meteorisme, diare, mulas, dan muntah), gangguan atau penurunan kesadaran (seperti apatis, somnolens, kesadaran berkabut, delirium (mengigau), prekoma, gejala psikosis (gangguan jiwa) dan koma, bradikardi relatif (frekuensi nadi tidak meningkat sinkron dengan peningkatan suhu tubuh), hepatomegali (pembesaran hati), splenomegali (pembesaran limpa).
3. Demam typoid konfirmasi laboratorium. Menegakkan diagnosa pasti demam typoid adalah dengan pemeriksaan laboratorium, menemukan baksil Salmonella dari spesimen klinik seperti darah dan sumsum tulang. Pemeriksaan lain yang dapat dipakai adalah pemeriksaan serologi untuk mendeteksi antibodi. Konfirmasi laboratorium yang lebih murah dan sering dilakukan adalah : pemeriksaan darah tepi dan pemeriksaan serologi Widal.

Penderita yang dirawat dengan diagnosa dicurigai menderita demam typhoid atau tersangka demam typhoid harus diperlakukan langsung sebagai penderita demam typhoid dan diberikan pengobatan. Mengingat pada demam typhoid terjadi bakterimia, maka dasar pengobatan adalah pemberian antibiotika. Sampai saat ini pilihan utama untuk terapi demam typhoid adalah kloramphenikol. Jika kloramphenikol tidak bisa diberikan karena alergi atau kontra indikasi maka bisa diberikan antibiotik lain seperti amoksisilin, ampisilin, kontrimoksasol, dan siprofloksasin.
Demam typhoid bila tidak diberi pengobatan yang cukup atau adekuat akan menyebabkan komplikasi baik saluran pencernaan berupa pendarahan usus,perforasi (jebolnya usus), ileus pireletik, maupun yang bukan pencernaan seperti gangguan di jantung, sepsis darah, paru, hati dan saluran empedu, ginjal dan tulang.
Usaha pencegahan untuk penderita dan keluarganya; memperabaiki kualitas makana, menggunakn air bersi yang cukup, mencuci tangn dengan sabun, menggunakan jamban dengan benar, membuang kotoran dengan benar, imunisasi, menemukan dan mengawasi pembawa penyakit (karier) demam typhoid. Usaha pencegahan di masyarakat; penyehatan makanan dan minuman, penyehatan sumber air bersih, penanganan sampah dan limbah rumah tangga secara efektif dan baik, pengendalian penyebar penyakit, misal lalat, kecoa, dan lain-lain, serta penyuluhan kesehatan lingkungan. (dr. Sunardi).


Baca Selengkapnya......

MENCARI JEJAK RASULULLAH DI SEKOLAH

"Sungguh benar-benar ada pada Rasulullah ketauladanan yang baik bagi yang mengharapkan Allah dan hari akhir serta bagi yang banyak mengingat Allah" (Q.S al-Ahzab : 21)

Siang itu betul-betul berkeringat Rasulullah, tampak oleh para sahabat kesungguhan dalam kerja Rasullullah, menggali, mengangkut pasir dan batu untuk membuat parit pertahan sekitar Madinah. Kerja ini memang melelahkan karena ukuran lebar 8 m dan kedalam 4 m cukup besar untuk ukuran parit. Tapi tidak ada pilihan melihat koalisi Quraisy, suku Ghotafan, yahudi dan suku-suku lainnya sangat berambisi untuk menghabisi kaum muslimin. Kiprah Rasulullah seperti di atas mengundang pujian Rabbul 'alamin. Sekaligus menandai tingkat kesulitan mengikut ketauladanan Rasulullah. Melihat dari ayat yang di atas menunjukkan bahwa hanya bagi yang berharap pertemuan dan pahala Allah, kemudian balasan baik di akherat dan banyaknya mengingat Allah saja ketauladanan dapat diikuti

Akhir perjalanan segera berganti dengan awal tahun ajaran baru. Terjadi kesibukan yang luar biasa bagi orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya di sekolah yang sesuai dengan pilihan. Tahulah bapak ibu, bahwa memilihkan sekolah bagi putra-putri berarti memilihkan di media tanam seperti apa nantinya akan tumbuh? Sadarkah bahwa peran me-yahudikan, menasranikan, memajusikan juga tentunya mengislamkan adalah ikhtiar orang tua? Dari yang sebelumnya fitrah dalam keislamannya. Maka karena memilih harus lebih hati-hati, kalau tidak, hanya akan menelan penyesalan di akhir nanti.

Faham tujuan
Apa tujuan kita hidup di muka bumi ini? Dan apa tujuan yang kita arahkan untuk keluarga dan anak-anak kita? Kalau tujuannya agar anak kita cepat dapat pekerjaan, cepat menghasilkan uang yang membantu perekonomian keluarga, maka di kejuruan adalah yang cocok mengantarkan pada tujuan. Kalau nantinya menguasai ilmu dunia, melanjutkan di jenjang kuliah, dan mendapat pekerjaan yang layak atau setidak-tidaknya menjadi pegawai, maka di sekolah menengah umum (SMU). Tapi kalau tujuannya agar anaknya sholeh maka pilihannya adalah pesantren, walaupun tidak mesti ketinggalan dengan sekolahan pada umumnya. Atau bisa menjadi pilihan, sekolah-sekolah umum yang dikenal punya kegiatan ROHIS kuat, sehingga kesholehan yang menjadi tujuan mendapatkan kendaraan yang mengantarkannya. Ketika tujuannya sholeh tapi disemai di tempat yang tidak mendidik anak menjadi sholeh berarti salah jalan. Atau tujuannya dapat pekerjaan tapi disemai di tempat yang tidak mendidik pekerjaan. Memahami tujuan akan memandu seseorang tidak salah jalan atau setidaknya tidak terlalu lama diombang-ambingkan dalam kebingungan. Dan sudahkah para orang tua memahami kemana tujuan pendidikan anak-anaknya akan diarahkan? Jika pendidikan ini dikembalikan tujuannya kepada pendidikan Rasullah, maka tujuan itu selaras dengan penciptaan manusia di muka bumi ini, yaitu ibadah. Karena manusia diprogram dalam kehidupan ini untuk merealisasikan ibadah dalam segala sisi dari kehidupan, maka sekecil apapun aktifitasnya juga akan menuju kepada tujuan besar, sebab cukup menyita waktu, tenaga, dan dana.

Mengetahui Karakter dan Tabi'at
Ketika tujuan sudah ditetapkan, untuk sampai kepadanya haruslah mengenal betul tabi'at jalan yang akan mengantarkan. Seringnya orang putus di tengah jalan karena kehabisan bekal yang dibutuhkan, sementara masih tersisa jauhnya perjalanan. Atau terkejutnya dia terhadap dahsyatnya rintangan dan tantangan di jalan yang dilaluinya. Kesemuanya lebih disebabkan tidak mengenal jalan yang akan ditempuhnya. Jalan adalah sunnah, sehingga ketika berazzam mengikuti sunnah, berarti berazzam mengikuti jalan yang pernah dilalui oleh para sahabat, dan diikuti oleh kafilah-kafilah selanjutnya. Karena mengikuti di belakang Rasulullah dalam rentang waktu yang terpisahkan cukup lama, dibutuhkan keahlian mengenali jejak yang ditinggalkan. Diharapkan dengan jejak-jejak yang ditemukan, menyampaikan dan mempertemukan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam.
Dari sini kaki kita berpijak, untuk meneropong seluruh bentuk sekolahan, kemudian meneliti dan menganalisa, sejauh mana jejak Rasulullah ditemukan di sekolah-sekolah yang ditawarkan. Kalau sekolah mengajarkan untuk mentauhidkan Allah, mengenalkan dan memahamkan tentangnya serta mengenalkan tentang syirik yang menjadi lawannya, berarti kita temukan jejak Rasulullah sebagaimana dulu beliau mengajarkan kepada para sahabat akan hal yang sangat penting ini. Perhatikan bagaimana Rasulullah mengajarkan dan mendidik kepada salah satu muridnya. "Dari sahabat Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata, "Aku membonceng Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam di atas seekor keledai. Beliau bertanya kepadaku, "Wahai Mu'adz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-hambaNya dan apa hak hamba-hambaNya atas Allah? Aku menjawab, 'Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahuinya'. Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hak Allah atas hamba-Nya adalah hendaklah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya. Adapaun hak hamba atas Allah adalah bahwa Allah tidak akan mengadzab siapa saja yang tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya". Maka aku bertanya, 'wahai Rasulullah, bolehkah aku beritahukan kabar gembira ini kepada orang-orang? Rasulullah berkata, "Jangan kamu beritahu sehingga mereka hanya berserah diri tanpa berusaha (HR. Bukhori Muslim)
Dan bila sekolah membina anak didiknya di samping dalam ketrampilan hidup dunianya juga ibadahnya dan membiasakan sunnah dalam kehidupannya berarti kita juga temukan jejak tarbiyah Rasulullah di dalamnya. Karena ibadah materi pokok kurikulum yang diajarkan Rasulullah kepada murid-muridnya. Sudahkah sholat jama'ah menjadi prioritas sekolah yang ditegakkan selama peserta didik masih dalam wilayah jam pembelajaran? Atau justru perkara yang ditinggalkan secara berjama'ah?
Perhatikanlah Rasulullah, begitu getolnya mendidik dan membina murid-muridnya dalam sholat, sehingga beliau ingin membakar rumah-rumah yang saat ditegakkannya sholat berjama'ah ditemukan di rumah-rumah tadi para lelaki yang tidak melaksanakan kewajiban menegakkan sholat berjama'ah di masjid sebagaimana yang dicontohkan. Masihkah ada sekolah yang menjadikan sholat berjama'ah menjadi bagian kurikulumnya?
Dan bila sekolah juga mengajarkan bagaimana berakhlakul karimah, seperti jejak-jejak itu menghias di setiap jalan tarbiyah yang diajarkan Rasulullah,

خياركم أحاسنكم أخلاقاً
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya".
Maka masih kita temukan jejak Rasulullah di dalamnya yang memungkinkan untuk mengikutinya. Jika hasil pengamatan kita ternyata banyak sekolah-sekolah yang nyaris tidak ditemukan lagi jejak Rasulullah, kenapa kita paksakan anak-anak kita di sana? Sementara setiap selesai sholat masih kita do'akan semoga menjadi sholeh. Ya, berdo'anya baik, bagian dari tawakkal kita kepada Allah, tapi bila ternyata yang kita tawakkali berada di tempat yang salah, dan sadar kita yang menempatkannya, bukanlah sama halnya kita menyesatkannya, atau perbuatan nekat yang mengundang para pencuri untuk mencuri hati, prilaku, akhlak dan masa depan anak kita untuk jauh dari Rasulullah? Sebelum sesal mengganjal akhir kehidupan selayaknya kita waspada menentukan pilihan.

Mempersiapkan bekal
Perjalanan jauh yang akan ditempuh tanpa diminta, bila kita menyadarinya akan mempersiapkan bekal ruh agar teguh, tubuh agar tangguh, kaki yang kuat agar tidak melepuh, dan juga bekal harta yang sungguh-sungguh. Maknanya, setiap misi dan keinginan membutuhkan modal untuk bekal, agar hasil yang dicapai bisa optimal.
Bekal ilmu adalah investasi berharga yang harus dimiliki sebelum menginvestasikan apa saja, termasuk anak-anak kita agar menjadi investasi amal yang handal.
Pastikan ilmu menggenangi hati, agar tertampak mana yang manfaat dan mana yang bukan manfaat. Ibarat air yang menggenangi cekungan tanah, akan membuat mengambang sampah dan membuat mengendap yang bermanfaat bagi tanah. Bekal harta tak kalah pentingnya, karena terkadang tujuan yang mulia harus dibeli dengan harga yang pantas untuknya. Seperti harga jannah, puncak kemuliaan, harga yang Allah tawarkan juga mahal dan tidak setiap orang bisa membeli secara asal. Kamu tidak akan mampu membelinya kecuali dengan mengikuti jejak para pendahulu sebelumnya (salafus sholeh), menemui, merasakan dan membuktikan seperti yang pernah mereka lakukan.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?"
(al-Baqoroh : 214)

Harus Ada Kesungguhan
Hampir selalu kesuksesan, keberhasilan bersanding dengan kesungguhan. Baik kesungguhan dalam menempuhnya, kesungguhan dalam menjalaninya dan kesungguhan dalam mempertahankannya. Al-Hafidz Abdil Bisyr menceritakan bahwa Masruq pernah mengadakan rihlah demi untuk satu huruf begitu pula al-Hasan al-Bashri. Ibnu Qosim mengatakan tentang al-Imam Malik, "Imam Malik telah merelakan demi mencari ilmu melepaskan atas rumahnya dan dijual kayunya (untuk biaya)".
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir, "Imam Bukhori pernah bangun pada suatu malam dalam tidurnya kemudian menyalakan lampu, menulis manfaat yang terlintas padanya, kemudian memadamkan lampu, kemudian bangun lagi dan lagi sampai terulang hal itu tak kurang dari dua puluh kali" (al-Bidayah wan Nihayah 11/5).
Kalau tujuan sudah jelas, tabi'at jalan sudah kita kenali, bekal yang dibutuhkan sudah dimiliki, tinggal kesungguhan yang menyertai. Pahami tujuan dalam menyekolahkan anak, kenali sekolah mana yang akan mengantarkan pada tujuan, mencari bekal yang dibutuhkan dan jangan main-main soal memilih agar tidak salah memanen hasil di kemudian. Jika tidak ada sekolah yang mentarbiyah seperti tarbiyah Rasulullah, tanggung jawab tarbiyah sepenuhnya berpulang ke orang tua untuk menanggungnya. Namun bila ada yang meringankan beban tanggung jawab itu kenapa orang tua tidak mau berbagi dengannya. Yang sama persis dengan tarbiyah Rasulullah hampir tidak ada, karena banyaknya kekurangan manusia. Tapi yang mendekati jelas ada, pondok-pondok pesantren menjelma menjadi pengganti peran suffah yang pernah dibangun Rasulullah untuk menampung 400 lebih sahabat yang berkonsentrasi penuh pada belajar di sisi Rasulullah di samping sahabat lain yang di sekitarnya. Sekiranya Islam di Indonesia harus berlindung di benteng-benteng atas serangan musuh-musuhnya, benteng terakhir itu adalah pondok pesantren. Mati dan hilangnya sistem tarbiyah ini, akan menghancurkan fatal bangunan Islam, karena di dalamnya kader da'i dan orang-orang sholeh dilahirkan. Kaum muslimin punya pilihan yang menentukan, menjayakan sekolah-sekolah yang tidak mengajarkan tarbiyah Rasulullah, dengan dukungan anak-anaknya yang dikader di dalamnya. Dan biarkan Islam pudar bahkan mati maknawiyahnya, tersisa hanya identitasnya, atau menjayakan Islam dengan dukungan putra-putrinya di pondok-pondok pesantren, semoga Islam dengannya menjadi subur dan mengakar di bumi yang kita cintai ini. (Umar Faqihuddin)


Baca Selengkapnya......
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com