20 June 2009

Lafadz Takbir satu kali dalam iqomah gimana ?

Tanya :
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Banyak dari saudara kita yg melafadzkan takbir pada iqomah hanya sekali saja.... Bagaimana yg benar dan ana minta dalil-dalilnya bahwa pengucapan lafadz takbir pada iqomah adalah sebanyak 2 kali. (hamba Allah, bumi Allah).
Jawab :
Wa 'alaykum salam warahmatullahi wabarakaatuh, bahwa ucapan Takbir : Allahu Akbar Allahu Akbar = 1 kalimat. Maka ketika azan, takbir dibaca : Allahu Akbar Allahu Akbar...Allahu Akbar Allahu Akbar = 2 kalimat. lalu AsyHadu An laa ilaaha illallah....AsyHadu An laa ilaaha illallah = 2 kalimat itu menunjukkan bahwa azan itu genap (diucapkan 2x).

Dan iqomah diucapkan ganjil (1x) yaitu Allahu Akbar Allahu Akbar = 1 kalimat Asyhadu An laa ilaaha illallah = 1 kalimat.
Dari hadist riwayat Bukhari-Muslim ada perintah mengganjilkan iqomat sedangkan hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi tsb lafadz takbirnya 2 kali. Kita tahu lafadz Azan untuk takbir adalah sbb:
Allohu Akbar Allohu Akbar (2x) AsyHadu An laa ilaaha illallah 2x .... dst. Nah jika lafadz azan ini diganjilkan maka menjadi seperti ini Allohu Akbar Allohu Akbar 1x, AsyHadu An laa ilaaha illallah 1x .... dst Jadilah lafadz iqamat.
Maka kita akan tahu bahwa dua hadist itu tidak bertentangan. Seperti fatwanya Syaikh Al Bani, tidak mungkin ada dua dalil shohih yang bertentangan. Hanya saja kita yang belum mengetahui hakikat dibaliknya.
Sebagai tambahan juga Akhi fiilah, dalam Hadits Bukhari dan Muslim yang memerintahkan Bilal untuk menggenapkan azan dan mengganjilkan iqomat adalah hadits mujmal (global) yang masih memerlukan penjelasan rinci.
Kemudian telah datang hadits shahih dari Abdullah bin Zaid yang diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi, dll yang dengan tegas menyebutkan lafaz iqomat:
Allohu Akbar Allohu Akbar
AsyHadu An laa ilaaha illallah
.......
Allohu Akbar Allohu Akbar
Laa ilaaha illallah
Lengkapnya silahkan lihat Kitab al-Masaail jilid 6 (karya Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat dalam Masalah Bid'ahnya Takbir Satu Kali untuk Iqomat).

(2) Hukum mengingat Allah dengan lagu, bolehkah ?
Tanya :
Assalamu alaikum ustadz, ana bermaksud menanyakan tentang "hukum mengingat Allah melalui lagu" ana sering mendengarkan lagu Islam (biasanya lagu Opick) dan dari mendengarkannya itu ana sangat menikmatinya hingga tak jarang ana menangis karena mengingat Allah, apa itu salah ustadz ? Jazakallah atas jawabannya.
Jawab :
Dalam Firman Allah, Qs. Luqman ayat 6 disebutkan didalam ayat ada kata "Lahwal hadist". Para Ulama telah bersepakat bahwa, tafsiran "lahwal Hadist" adalah Al Ghina', dalam terjemahan indonesianya adalah Lagu. Ibnu Mas'ud berkata, "Jika lagu tadi diramaikan dengan alat alat musik, maka status hukum yang tadinya haram menjadi sangat haram". (majmu'ul fatama, syaikh bin Bazz II/hal.423).
Dzikrullah adalah mengingat Allah dengan memuji kepada-Nya. Baik dengan Nama Nama dan Sifat Sifat-Nya. Tentunya baromater dalam sebuah amal ibadah harus didasarkan pada ikhlas karena Allah dan "apakah amalan tadi dicontohkan oleh Rosulullah ?". apakah mengingat Allah melalui lagu itu merupakan suri tauladan Rosulullah ?, jika tidak kenapa kita tidak berani menolak!
Jika lagu itu menjadikan kita tambah menangis dihadapan Allah, maka perlu diwaspadai, yang sejatinya lagu itu adalah menjadikan kerasnya hati hamba. Inilah perkara hati pada diri seseorang, karena hati ini yang dapat diajak bicara atau berbisik-bisik, bisikan ini intinya ada 4, yaitu: bisikan hati, dari Alloh, bisikan hati sesuai tabiat manusia, bisikan hati dari malaikat, dan bisikan hati dari syaithon.
Manusia ditipu oleh syaithon lewat kerakusan dan keburuk prasangkanya. Ini agar dilawan dengan keyakinan yang mantap pada janji Alloh dan bersikap qana'ah.
Digoda lewat khayalan/lamunannya, maka kita lawan dengan Dzikrulloh dan ingat maut. Dijerumuskan lewat lagak santai dan kelezatan , keni'matan, maka dlawan dengan menyadari ni'mat itu tidak kekal, akan lenyap dan hisab dihari kiamat kelak adalah berat.
Ditipu dengan rasa bangga (ujub) atas keberhasilan usaha/amal, maka harus dilawan dengan mengingat karuniaNya dan takut akibatnya. Ditipu dengan sifat Hasud/dengki, maka dilawan dengan sikap yakin akan keadilan Alloh dalam membagi rejeki pada makhlukNya. Ditipu oleh sifat Riya', lawanlah dengan sifat ikhlas.
Inti utama dari menghindar terhadap tipu daya syaithon adalah Taubat, Dzikrulloh sebagaimana Rosulullah ajarkan, dan selalu menggantungkan diri pada kekuatan Alloh dengan menjaga ketaatan kita pada Allah, Insyaaloh Alloh SWT akan selalu menjaga kita.

(3) Musafir, Sholat Jum'at dan Qoshor.
Tanya :
Asalamu alaikum ikhwah ! Mau Tanya niih, kami dalam perjalanan wisata, kebetulan jarang ditemui masjid, bagaimana sholat jum'atnya, apakah boleh dijamak qashor pada sholat ashar?

Jawab :
Wa’alaikumussalam Adapun Sholat jum’at diwajibkan pada orang yang diwajibkan sholat berjamaah dalam kondisi berada dikota atau perkampungan yang ada masjidnya.
Syeikh Abdurahman as-Sa’di menyatakan,” Semua yang diwajibkan sholat berjamaah diwajibkan sholat jum’at apabila tinggal menetap di satu daerah. Diantara syaratnya adalah dikerjakan pada waktunya dan di daerah (perkampungan) serta didahulukan dengan dua khutbah.” (Manhaj as-Salikin).
Dengan demikian orang yang safar seperti keadaan yang saudara sampaikan tidak diwajibkan sholat jum’at karena masuk dalam keringanan yang diberikan syari’at.
Oleh karena itu, imam Ibnu Qudaamah menyatakan: “Sesungguhnya Rasululloh dahulu bepergian dan tidak sholat jum’at dalam safarnya. Beliau dulu dalam haji wada’ mendapatkan hari Arafah adalah hari jum’at, lalu beliau sholat zhuhur dan Ashar dengan di jama’ (dikumpulkan dalam satu waktu) dan tidak sholat jum’at.”(al-Mughni).
Namun bila Musafir kemudian menghadiri sholat jum’at maka sholatnya sah dan tidak usah sholat zhuhur lagi.
Perlu diketahui juga, tdak adanya keterangan shahih dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau melaksanakan shalat Jum'at saat dalam perjalanan, bahkan riwayat menyebutkan bahwa beliau menjama' (mengumpulkan) dua shalat –dhuhur dan ashar- saat di Arafah dan itu terjadi pada hari Jum'at. Ibnul Mundzir Rahimahullah berkata : "Keterangan yang dapat dijadikan dalil gugurnya kewajiban shalat Jum'at bagi musafir yaitu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam beberapa kali perjalanan-perjalanan beliau -sudah tentu- pernah ada yang bertetapan dengan hari Jum'at. Tetapi tidak ada keterangan yang sampai pada kami bahwa beliau melaksanakan shalat Jum'at sementara beliau dalam perjalanan. Bahkan keterangan yang pasti menunjukkan bahwa beliau melaksnakan shalat dhuhur di Padang Arafah pada saat hari Jum'at. Tindakan ini merupakan bahwa tidak ada shalat Jum'at bagi seorang musafir" [4/20]
Oleh karena itu ada keterangan-keterangan dari Shahabat yang menguatkannya.Dari Hassan Al-Bashri diriwayatkan bahwa Anas bin Malik menetap di Naisabur selama satu tahun -atau dua tahun- di selalu shalat dua raka'at lalu salam dan dia tidak melaksanakan shalat jum'at (Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah [1/442], Ibnul Munzdir [4/20] dengan sanad yang shahih).
Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu berkata "Tidak ada shalat Jum'at bagi Musafir"
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah [1/442], Ibnul Munzdir [4/19] dan Al-baihaqi dalam Al-Kubra [3/184] dengan sanad yang shahih.
[Disalin dari buku Hadyu Nabi Fi Yaumil Jum'ati Wal Yaltihaa Min Shahihil Sunnati, Edisi Indonesia Petunjuk Nabi Tentang Amalan Pada Malam dan Siang
Hari Jum'at, Penulis Umar Abdul Mun'im Salim, Penerjemah Abu Okasha, Penerbit Pustaka Azzam].
Kesimpulan :
Bahwa sholat jum'at itu adalah kewajiban atas orang yang mukim, sedangkan musafir hendaklah mengambil rukhshoh yang Allah berikan tadi, karena rukhshoh adalah shodaqohnya Allah kepada hamba. Untuk itu, seorang musafir mengganti sholat jum'atnya dengan sholat dhuhur. Adapun bila ia ingin mengqoshornya diwaktu sholat Ashar (sholat dhuhur-ashar) maka diperbolehkan, selama yang diqoshor bukan sholat sholat jum'at dengan sholat Ashar.


6 comments:

Anonymous said...

yang saya tanyakan pada saat ikomat itu takbirnya gini pak,,
ALLOHU'AKBAR ,ASYHADU'ALLA'ILAHA'ILLALLOH
Dst...
jd cuma "ALLOHU'AKBAR" saja,,tdak "ALLOHU'AKBAR ALLOHU'AKBAR"
itu bagaimana sih?

O.K said...

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh ... betul pak .. saya jg punya pertanyaan seperti itu... pada iqomah kalimat "ALLOHHUAKBAR (hanya sampai situ)... ASHADUALAILLAHAILLOH... SAMPAI ALLOHHUAKBAR (jg hanya sampai situ) laillahailloh... ko perasaan saya pas sholat itu kurang apdol

O.K said...

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh ... betul pak .. saya jg punya pertanyaan seperti itu... pada iqomah kalimat "ALLOHHUAKBAR (hanya sampai situ)... ASHADUALAILLAHAILLOH... SAMPAI ALLOHHUAKBAR (jg hanya sampai situ) laillahailloh... ko perasaan saya pas sholat itu kurang apdol

O.K said...

Assalamualaikum warohmatullohiwabarokatuh ... betul pak .. saya jg punya pertanyaan seperti itu... pada iqomah kalimat "ALLOHHUAKBAR (hanya sampai situ)... ASHADUALAILLAHAILLOH... SAMPAI ALLOHHUAKBAR (jg hanya sampai situ) laillahailloh... ko perasaan saya pas sholat itu kurang apdol

YuƩish said...

Iya, saya juga sering denger adzan "ALLAAHUAKBAR, LAAILAAHAILLALLAAH". Bagaimana tuh setengah takbir saja?

Anonymous said...

Ya bener di tempat saya kalo iqomah takbir nya cuma satu ka ,,ALLOHU AKBAR...

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com