20 June 2009

MUJAHIDIN SOMALIA HAMPIR MENJATUHKAN PEMERINTAHAN MUNAFIK SOMALIA

14 Mei 2009, 09:53 AM

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Mujahidin Somalia hampir menjatuhkan kekuatan pemerintah Somalia, mereka kini telah dekat dengan kediaman Presiden Somalia, Sharif Ahmed yang berada di bawah perlindungan tentara Uni Afrika.

Mujahidin dilaporkan meningkatkan kekuatannya dan terlihat dalam pertempuran-pertempuran terakhir melawan tentara pro-pemerintah.

Tentara-tentara Uni Afrika hingga gini masih bercokol di Somalia dan mengambil posisi di sekitar istana kepresidenan untuk memberikan perlindungan terhadap Sharif Ahmed.

Beberapa mortir mendarat di dekat kediaman presiden dan menewaskan beberapa tentara yang berjaga-jaga di sana.


Bagaimanapun, duta khusus Uni Afrika, Nicolas Bwakira, mengklaim AMISOM (African Union Mission in Somalia) akan mempertahankan pemerintahan sampai titik darah terakhir, dan ia menyangkal pemberitaan yang mengatakan tentara Uni Afrika berencana menarik mundur pasukannya dari Somalia.

"Kami memiliki cukup kekuatan dan kemampuan untuk memberikan perlindungan terhadap pemerintah. Tentara kami telah ditempatkan di sekitar kediaman presiden dan mereka telah siap untuk bertahan jika mendapat serangan," klaim Bwakira.

Ia mengatakan hal tersebut seperti ingin menyembunyikan bahwa mujahidin Al-Shabaab telah berada di dekat istana kepresidenan dan menguasai beberapa distrik penting di Somalia. Tembakan mortir ke dekat istana kepresidenan sebagai bukti keberadaan mereka. Sebentar lagi mujahidin akan mengambilalih kekuasaan dari pemerintahan munafik Somalia yang mendukung demokrasi ketimbang hukum Islam untuk mengatur negara.

Sumber Somalia juga melaporkan bahwa tentara-tentara pro-pemerintah telah meninggalkan gedung-gedung pemerintahan setelah dikalahkan oleh mujahidin. (haninmazaya/ptv/arrahmah.com)

SEPATU PAUS DI MASJID TIMBULKAN KONTROVERSI

Kontroversi seputar sepatu Paus Benediktus di masjid di Amman, menimbulkan reaksi dari seorang jurubicara Vatikan yang menyatakan bahwa hal tersebut bukanlah dimaksudkan untuk membuat masalah.

Kontroversi mencuat ketika Paus tetap menggunakan sepatunya selama kunjungannya ke Jordan untuk bertemu pemimpin Muslim di negara tersebut.

Namun, juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan bahwa Paus tidak bermaksud melecehkan Islam ketika ia tengah memasuki Masjid Al Hussein dengan sepatu.

"Benediktus tadinya sudah siap melepaskan sepatunya, tetapi para pengawalnya menghamparkan karpet khusus dan memintanya tidak melepas sepatunya," ujar Lombardi.

Kontroversi demikian justru terjadi ketika Paus ingin menghilangkan jarak dengan warga Muslim dunia selama safarinya ke negara-negara Timur Tengah. [Atj/ptv /www.hidayatullah.com]

GAME ONLINE LECEHKAN AGAMA

Alislamu.com - Kelompok Islam yang berpengaruh di Mesir mengecam sebuah permainan game online yang menggambarkan figur dari keyakinan para pemeluk agama saling berkelahi satu sama lain antara Muslim dan Nasrani, dan kelompok tersebut berhasil menuntut supaya game online tersebut di offline kan.

Dalam permainan game 'Faith Fighter', karakter Yesus, Nabi Muhammad, Budha, Tuhan dan Dewa Hindu Ganesha saling berkelahi satu sama lain dengan latar belakang gedung yang terbakar.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi dan merepresentasikan negara-negera Muslim sedunia mengatakan bahwa game online yang melecahkan umat beragama tersebut harus segera di hapuskan dari internet. "Game online tersebut melecehkan dan menghina umat Muslim maupun Nasrani juga umat beragama lain..game tersebut tidak lain hanyalah berupa hasutan terhadap umat beragama," kata OKI dalam suatu pernyataannya.

Perancang game tersebut, Molleindustria, mengatakan bahwa game tersebut telah dimainkan secara online lebih dari setahun dan sudah dimainkan jutaan kali, terjadi salah pengertian terhadap game ini, namun sudah di hapus. "Game ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah game untuk melawan ketidak toleran dan sindiran terhadap islamopobia dari kartun nabi Muhammad denmark," kata Molleindustria dalam sebuah pesan emailnya. "Jadi, jika sebuah lembaga terhormat tidak mengerti sebuah ironi dan pesan yang akan kami sampaikan, maka kami telah gagal."

Meskipun game online tersebut sudah dimainkan beberapa waktu, OKI telah merespon sebuah artikel yang di publikasikan di media online Inggris dan menyatakan permainan tersebut telah menyinggung perasaan umat beragama. (erm/fani)


PERTEMUAN SEGITIGA AS AFGHANISTAN DAN PAKISTAN

Presiden Pakistan, Asef Ali Zardari, yang berada di Washington guna menghadiri pertemuan tiga arah pemimpin Amerika Serikat, Afghanistan, dan Pakistan, dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mengharapkan dukungan lebih besar dari AS kepada pemerintah Pakistan. Zardari menekankan bahwa terorisme adalah kendala global dan Afghanistan serta Pakistan adalah korban dari fenomena tersebut. Oleh karena itu menurutnya masyarakat dunia juga harus ikut bertindak secara fundamental dalam mengatasi dan menanggulangi masalah ini. Hanya melalui cara ini stabilitas, keamanan, dan ketenteraman regional dan global dapat terwujud.
Di lain pihak, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, juga mengharapkan hal sama yang dikemukakan oleh Zardari. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Afghanistan dan Pakistan memiliki pandangan yang sangat berbeda dengan mekanisme AS dalam menghadapi kelompok radikal dan terorisme.

Washington memutuskan untuk menambah jumlah pasukannya di Afghanistan dan meningkatkan serangannya ke wilayah adat di Pakistan. Sementara pemerintah Kabul dan Islamabad menilai strategi AS itu telah terbukti gagal. Sebab itu, Afghanistan dan Pakistan mengharapkan penyelarasan pandangan dan kinerja dalam menghadapi terorisme.

Pakistan menyetujui mekanisme ekonomi dan penandatanganan kesepakatan damai dengan kelompok-kelompok bersenjata. Tidak hanya itu, pemerintah Pakistan juga menekankan bahwa salah satu faktor yang menyulut gejolak adalah buruknya kondisi ekonomi, tidak tersedianya lapangan kerja, dan berbagai masalah hidup yang dihadapi para pemuda. Meski dalam beberapa waktu lalu diselenggarakan konferensi bantuan untuk Pakistan di Tokyo, namun disebutkan bahwa hingga kini bantuan tersebut belum sampai ke tangan Pakistan.

Di sisi lain, pemerintah Afghanistan juga menghadapi kondisi yang tidak lebih baik dari Pakistan. Serangan terbaru militer AS ke berbagai wilayah Afghanistan telah menewaskan lebih dari 100 warga. Afghanistan mendesak AS untuk lebih bekerjasama pemerintah Kabul.

Serangan masif itu terjadi di saat Karzai tengah berada di Washington untuk berunding dengan sejawatnya dari AS dan Pakistan. Meski Karzai menyatakan akan menyampaikan kritikan masyarakat Afghanistan, namun pada hakikatnya warga Afghanistan menghendaki penarikan mundur seluruh pasukan asing dari negeri mereka.

Namun tuntutan tersebut tidak digubris oleh AS dengan menyatakan akan menambah jumlah pasukannya di Afghanistan. Dari transformasi yang terjadi di kawasan dapat disimpulkan bahwa AS menuntut Afghanistan dan Pakistan untuk menyesuaikan dengan strategi Washington. Padahal selama ini terbukti bahwa seluruh langkah dan strategi AS tidak menghasilkan apapun kecuali memburuknya krisis.?(Irb/sbl)

0 comments:

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com